Selasa, 09 April 2013

Imam Ja'far Asshodiq

Paling afdolnya anak dari Imam Muhammad Albaqir adalah
و الصادق الصديق أستاذ الألى * وامام اهل الحق غير مدافع
Beliau adalah Imam Ja’far bin Muhammad bin Ali bin Alhusain bin Ali bin Abi tholib, julukan beliau yang paling mashur adalah Asshodiq, kunniyah beliau adalah Abu Abdillah atau Abu Ismail. Ibu beliau adalah Farwah binti Alqosim, ibu dari Farwah adalah Asma’ binti Abdirrahman bin Abi Bakar Asshidiq, oleh karna ini lah Imam Asshodiq berkata, “Abu Bakar telah melahirkanku dua kali”.

  Beliau dilahirkan di Madinah pada hari senin 17 Robiul awal 80 atau 83 Hijriyah. Beliau meninggal dunia pada malam senin 15 Rojab  148 Hijriah, dan dikuburkan di Baqi’ di qubah Abbas bersama Imam Hasan bin Ali, Imam Ali Zainal abidin dan Imam Muhammad Albaqir. Beliau mempunyai lima orang anak, Muhammad, Ismail, Abdullah, Musa dan Ali Aluraidli kakek dari keluarga Ba’alawi.
  Banyak sekali para Imam besar yang mengambil ilmu, hikmah, siroh dan petunjuk yang baik dari beliau, diantaranya Yahya bin Said, Ibn Jarih, Imam Malik, Sufyanain yaitu Sufyan Asstauri dan Ibn Uyainah, Abu Hanifah, Syu’bah dan Ayyub. Umar bin Almiqdam berkata, “ Jika aku melihat pada Ja’far bin muhammad maka aku akan mengetahui bahwa ia adalah keturunan Nabi”.
  Imam Ja’far berkata, “ Tidak ada bekal yang lebih afdol dari taqwa, tidak ada sesuatu yang lebih bagus dari diam, tidak adak musuh yang lebih berbahaya dari kebodohan, dan tidak ada penyakit yang lebih berbahaya dari bohong”.
   “Jika kamu mendengar satu kalimat dari seorang muslim maka berprasangka baiklah, jika kamu tidak bisa maka cela lah dirimu sendiri”, “Jika kamu berdosa maka minta ampunlah, karna itu adalah kesalahan yang dilingkarkan dileher seseorang sebelum mereka meluruskannya karna kebinasaan adalah menetapi kesalahan”, “Jika rizki mu lambat maka perbanyaklah istighfar dan jika kamu kagum terhadap sesuatu dan menginginkannya agar tetap kekal maka ucapkanlahما شاء الله لا قوة الا بالله “ , “Allah mewahyukan kepada dunia, layanilah orang yang melayaniku (Allah) dan buatlah lelah orang yang melayanimu. “Fuqoha’ adalah orang-orang terpercayanya para rosul selama mereka tidak mendatangi para penguasa”. “Jika kamu mengetahui sesuatu yang tidak kamu senangi dari saudaramu, maka mintalah satu sampai tujuh puluh alasan darinya, jika kamu tidak mendapatkannya maka katakanlah “mungkin dia mempunyai alasan yang tidak aku ketahui”, ucapan ini hampir sama dengan ucapan beliau (jika kamu mendengar satu kalimat...) dan hal ini tidak dihususkan hanya untuk ucapan.
  Imam Ja’far juga berkata, “Empat hal yang tidak selayaknya dianggap rendah oleh seorang yang mulia, berdiri dari majlis untuk menyambut ayahnya, melayani taunya, mengurusi binatang tunggangannya, dan melayani orang yang belajar darinya”.” Kebaikan tidak akan sempurna kecuali dengan tiga hal, menganggapnya kecil (remeh), merahasiakannya, dan mempercepatnya. Jika kamu menganggapnya kecil maka kebaikan tadi akan besar, jika kamu merahasiakannya maka kamu akan menyempurnakannya, dan jika kamu mempercepatnya maka kamu akan senang karnanya”.
  Beliau berwasiat kepada Musa putra nya, “Wahai anakku, siapa yang menerima pemberian Allah maka dia kaya, barang siapa yang memandang apa yang dimiliki oleh orang lain maka dia akan mati dalam keadaan faqir, barang siapa yang menganggap kecil kesalahanya maka ia akan menganggap besar kesalahan orang lain dan barang siapa yang menganggap besar kesalahanya maka ia akan menganggap kecil kesalahan orang lain”.
“Wahai anakku, barang siapa yang membuka hijab (aib) orang lain maka aurot atau aib anaknya akan terbuka, barang siapa yang mengunus pedang permuuhan maka ia akan terbunuh karnanya, barang siapa yang menggali sumur untuk saudaranya maka ia akan jatuh kedalamnya, barang siapa yang masuk ke tempat orang yang bodoh maka ia akan direndahkan, barang siapa yang bergabung dengan ulama’ maka ia akan tenag, barang siapa yang masuk ke tempat yang jelek maka ia akan dicurigai”.
“Wahai anakku, jangan menganggap hina seseorang maka ia akan menganggapmu hina, hati-hatilah! Jangan masuk ke sesuatu yang tidak bermanfaat bagimu maka kamu akan hina”.
“Wahai anakku, katakanlah yang benar, yang baik atau yang tidak baik untukmu”.
“Wahai anakku, jadilah orang yang memerintah kebaikan, yang melarang kemungkaran, yang menyambung orang yang memutuskanmu, yang memulai (bicara) pada orang yang mendiamkanmu, yang memberi pada orang yang yang meminta padamu. Hati-hatilah denagn adu domba, karena bisa menciptakan permusuhan dihati seseorang, hati-hatilah jangan menyebarkan aib manusia”.
“Wahai anakku, jika kamu akan berkunjung maka kunjungilah orang-orang baik dan jangan mengunjungi orang yang tidak baik”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar