Jumat, 19 Oktober 2012

Semunya tergantung niat

   Hadist yang akan saya tulis dibawah ini, adalah hadist sohih yang tidak mumkin tidak kamu dapatkan didalam kitab-kitab yang menerangkat tentang hadist nabi, maksudnya adalah pasti adanya, dan bahkan dihampir semua kitab hadist yang pernah saya baca, hadist ini selalu dibahas di awal bab. Hadistnya adalah :
انّما الأعمال بالنّيّات وانّما لكلّ امرئ ما نوى فمن كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته الى الله ورسوله ومن كانت هجرته للدّنيا يصيبها أو امرأة ينكحها فهجرته الى ما هاجر اليه
Artinya: Semua pekerjaan itu tergantung niatnya, kalau dia berpindah karna Allah dan Rasulullah maka berpindahnya adalah untuk Allah dan rasulullah, dan barang siapa yang berpindahnya untuk dunia yang akan ia dapatkan atau perempuan yang akan ia nikahai maka berpindanya dia adalah untuk hal tersebut.
  Cerita atau asbabul nuzul kenapa Rosulullah bersabda seperti ini adalah karna ketika beliau dan para sahabatnya berhijrah atau pindah dari kota Makkah ke kota Madinah, ada seorang lelaki yang tujuan pindahnya bukan karna mengikuti perintah Allah dan Rosulullah, tapi karna ia ingin mengikuti kepindahan seorang gadis yang ia cintai.
   Dasar hadist niat dalam Al-quran adalah: قل كلّ يعمل على شاكلته  , Katakanlah hai Muhammad! semua yang dia kerjakan itu tergantung bentuknya (niatnya).
    Rasulullah bersabda:                                                                  نيّة المؤمن خير من عمله ونيّة الفاسق شرّ من عمله
Artinya: niatnya seorang mukmin itu lebih baik dari pada amalnya dan niatnya orang fasiq itu lebih jelek dari amalnya. Kenapa niat bisa lebih baik dari amal? karna niat itu tulus, dan tidak bisa dicampuri apapun berbeda dengan amal, amal masih bisa bercampur dengan riya', ujub dan sombong dan hal ini bisa mengurangi bahkan menghapus pahala. 
   Satu kemurahan dalam islam, jika kita niat baik maka kita akan mendapatkan pahala walaupun kita masih belum mengerjakannya, dan jika berniat kejelekan maka kita tidak akan mendapat dosa selama belum mengerjakannya.
  Hukum niat bermacam-macam, permisalannya adalah:
1. Wajib, jika kita hendak melakukan pekerjaan yang wajib semisal sholat lima waktu, dan jika ia tidak niat maka sholatnya tidak sah.
2. Sunnah, jika kita hendak melakukan pekerjaan yang sunnah semisal memakai siwak, jadi jika memakai siwak tanpa diniatkan mengikuti sunnah nabi maka ia tidak mendapatkan pahala.
3. Mubah, jika ingin melakukan pekerjaan yang diperbolehkan semisal makan, jika diniatkan dengan niat yang baik maka akan berpahala dan jika diniatkan dengan niat yang jelek maka akan berdosa.
4. Makruh, jika ingin melakukan pekerjaan yang dimakruhkan semisal merokok.
5. Haram, jika ingin melakukan pekerjaan yang diharamkan semisal minum khomer (yang memabukkan), tapi jika ia tidak minum khomer bukan karna dia menghindari yang diharamkan Allah melainkani hanya karna dia tidak terbiasa meminumnya maka ia tidak mendapatkan pahala.
 
   Diriwayatkan dari Imam Hanafi, ada dua orang muslim yang bertengkar, keduanya sama-sama membawa pedang dengan niatan saling membunuh, tapi salah satu dari mereka meninggal terlebih dahulu, sabda Rasulullah القاتل والمقتول في النّار, orang yang membunuh dan yang dibunuh masuk neraka. Orang yang membunuh akan masuk neraka selama dia belum bertaubat dan orang yang dibunuh masuk neraka adalah karna dia meninggal dalam keadaan masih berniat untuk membunuh saudaranya
    Diceritakan, ada seorang pembunuh yang telah menghabisi sembilan puluh sembilan nyawa manusia, ketika muncul rasa penyesalan dalam hati dan ia ingin bertaubat, meminta ampun kepada Allah, ia mendatangi seorang terkemuka (alim) didaerah tersebut, ia menceritakan semua kisahnya dan mengatakan dengan kesungguhan hati bahwa ia ingin bertaubat. Tapi si alim tersebut malah berkata, " Dosamu terlalu banyak, dan Allah tak akan mengampuni dosamu", mendengar jawaban tersebut si pembunuh ini pun putus asa dan akhirnya membunuh orang alim tersebut. Genap seratus, ia kembali datang ke alim yang lain, menceritakan kisahnya dan mengutarakan keinginan hatinya,
"Bagaimana kah cara agar dosa saya diampuni oleh Allah?" tanyanya pada sang alim,
"Pergilah ke desa ini, untuk menumui si fulan, ceritakan dan bertanyalah padanya insya Allah dia akan membantumu".
Lama si pembunuh ini menempuh perjalanan, hingga dia sakit dan akhirnya meninggal dunia. Dua malaikat mendtanginya, malaikat rahmad dan malaikat adzab, keduanya saling berebut, masuk surga atau masuk neraka kah laki-laki ini?. Sesuai dengan perintah Allah maka dihitunglah jarak terdekat antara tempat ia bermaksiat atau tempat yang akan dia tuju untuk bertaubat, setelah diukur ternyata ia lebih dekat dengan tempat bertaubat, dan akhirnya ia pun masuk surga.
   Suatu kebaikan akan diterima oleh Allah jika memenuhi tiga syarat:
1. Berbuat dengan tujuan akhirat, jika demikian maka Allah akan mencukupi masalah rizkinya.
2. Memperbaiki hatinya, jika demikian maka dzohirnya pun akan baik.
3. Menjaga hubungan baik antara dia dan Allah, jika demikian hubungannya dengan manusia pun akan baik.

      
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar